Kamis, 07 April 2011


Perjuangan Kelinci


Seekor kelinci sedang duduk santai di tepi pantai, tiba-tiba datang seekor rubah jantan yang hendak memangsanya, lalu kelinci itu berkata: “Kalau memang kamu berani, ayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci, yang kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya yakin saya akan menang”.

Sang rubah jantan merasa tertantang, “dimanapun jadi, masa sih kelinci bisa menang melawan aku?” Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci. Sepuluh menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggenggam sepotong paha rubah dan melahapnya dengan nikmat.

Sang kelinci kembali bersantai, sambil memakai kaca mata hitam dan topi pantai. Tiba-tiba datang seekor serigala besar yang hendak memangsanya. Lalu kelinci berkata: “Kalau memang kamu berani, ayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci, yang kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya yakin saya akan menang”. Serigala itu merasa tertantang, “dimanapun jadi, masa sih kelinci bisa menang melawan aku?”.

Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci. Lima belas menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggenggam sepotong paha serigala dan melahapnya dengan nikmat.

Sang kelinci kembali bersantai, sambil memasang payung pantai dan merebahkan diri di atas pasir. Tiba-tiba datang seekor beruang besar yang hendak memangsanya, lalu kelinci berkata: “kalau memang kamu berani, ayo ita berkelahi di dalam lubang kelinci, yang kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya yakin akan menang”.
Sang beruang merasa tertantang, “dimanapun jadi, masa sih kelinci bisa melawan aku?”. Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci. Tiga puluh menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggenggam sepotong paha beruang dan melahapnya dengan nikmat.

Pohon kelapa melambai-lambai, lembayung senja sudah tiba, habis sudah waktu bersantai, sang kelinci melongok kedalam lubang kelinci, sambil melambai-lambai “Hai keluar, sudah sore, besok kita teruskan!!”.

Keluarlah seekor harimau berbadan besar dari lubang itu. Sambil menguap harimau itu berkata: “kerjasama kita sukses hari ini, kita makan kenyang dan saya tidak perlu berlari kencang mengejar mangsa”.

Pesan Moral:
Sang Pemenang selalu berpikir mengenai kerja sama, sementara Si Pecundang selalu berpikir bagaimana menjadi tokoh yang paling berjaya. Untuk itu ikatan persahabatan dan persaudaraan harus ada kerendahan hati dan keikhlasan bekerja sama, (meskipun) dengan seseorang yang kelihatannya tidak lebih baik dari diri kita sendiri.


-Buletin Jejak, Forkom FISIP UMJ-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar