Minggu, 20 Maret 2011

SATELIT



S
atelit telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari manusia di berbagai belahan bumi. Dengan satelit, orang dapat saling berhubungan lewat telepon, dan dengan satelit pula mereka menikmati bermacam suguhan acara televisi yang mereka tonton setiap hari. Jadi boleh dibilang bahwa satelit telah menjadi perabot bagi masyarakat masa kini.

            Pada akhir tahun 50-an John R. Pierce dari Bell Laboratories mendemonstrasikan kelayakan komunikasi ruang angkasa dengan menggunakan satelit awal ECHO dan TERLSTAR. Kemudian pada tahun 1957 Uni Soviyet meluncurkan satelit SPUTNIK yang cukup menggemparkan dunia ketika itu. pada tahun 1963 Amerika Serikat mengorbitkan satelit komunikasi geosynchornous yang pertama yaitu SYNCOM2.

            Secara umum satelit dapat dibedakan menjadi dua jenis: yang pertama adalah satelit alam, dan yang kedua, satelit buatan manusia (Polcyn, 1973). Satelit alam mempunyai ukuran yang beragam dan mengitari primary celestial bodies. Contohnya, bulan merupakan suatu satelit dari bumi, dan bumi adalah satelit dari matahari. Satelit buatan manusia diluncurkan ke orbit sekeliling suatu calestial body seperti bumi atau bulan. Kegunaan satelit buatan manusia adalah untuk:
  1. Komunikasi antar tempat (point to point communication) di permukaan bumi, seperti untuk media komunikasi radio dan televisi.
  2. Menjadi suatu titik acuan (point of reference) untuk menetapkan suatu lokasi di ruang angkasa.
  3. Mengamati bumi dan lingkungannya, dan
  4. Mengumpulkan dan melaporkan informasi ilmiah.
Satelit komunikasi dapat menerima, memperkuat, dan memancarkan sinyal suara, musik, TV, telepon, telegraf dan data dari satu titik ke titik lain di bumi. Dengan kata lain, satelit komunikasi adalah repeater atau pengulangan sinyal-sinyal tadi dan memperkuatnya agar tetap dapat ditangkap.

NASA mengelompokkan satelit menjadi empat macam, yaitu: satelit komunikasi dan navigasi, satelit meteorologi, satelit penginderaan jarak jauh, dan satelit geologi. Sedangkan untuk keperluan regulasi teknis internasional dikenal 18 macam satelit.

Satelit Observasi
            Nilai potensi penggunaan satelit untuk memantau lingkungan bumi sudah dirasakan sejak awal. Teknologi satelit mempunyai banyak keunggulan dibanding dengan cara tradisional seperti observasi bumi, dan fotografi kawasan.

Satelit Komunikasi
            Untuk berfungsinya satelit komunikasi terdapat sejumlah subsistem, dan yang terpenting adalah:
  1. Panel-panel solar
  2. Pengendali posisi dan orientasi pesawat luar angkasa
  3. Telemetry
  4. Antena pengirim dan penerima
  5. Repeater
Usia Satelit
            Sebagian besar satelit dapat beroprasi lebih dari tujuh tahu. Beberapa variabel yang menentukan usia satelit antara lain adalah:
1.        Keadaan dan variasi lingkungan
2.      Konsumsi dan expendables seperti pengendalian altitude dan gas pengendali station (station-keeping gas)
3.       Kerusakan komponen-komponen

Karakteristik Satelit Komunikasi
            Kelebihan satelit komunikasi dalam memenuhi kebutuhan manusia berinteraksi terutama dikarenakan beberapa keunggulannya dalam mengatasi masalah jarak, waktu dan keluwesannya untuk keperluan tertentu yang spesifik. Secara teknis, satelit komunikasi mempunyai dua karakteristik fundamental yang membuatnya menjadi menarik perhatian, yaitu: mempunyai lebar gelombang band-width yang luas, dan sebagai konsekuensinya mempunyai kapasitas komunikasi yang luar biasa, dan berkemampuan untuk melayani titik-titi tujuan yang tidak ditentukan lebih dahulu.
Hudson (1980) mencatat tiga karakteristik satelit komunikasi, yaitu:
  1. Dalam hal biaya, satelit komunikasi tidak terpengaruh oleh jarak yang jauh sekalipun.
  2. Sistem satelit lebih dapat diandalkan dan lebih kokoh, khususnya dalam melayani kawasan pegunungan, hutan, dan daratan padang pasir.
  3. Satelit komunikasi dalam hal kapasitasnya bersifat luwes.
Pemanfaatan Satelit Untuk Kehidupan Manusia
            Manfaat utama dari teknologi satelit adalah untuk keperluan penyiaran baik radio maupun TV. Dengan potensi satelituntuk menerima dan memancarkan kembali sinyal siaran ke seluruh tempat yang dijangkaunya, telah memungkinkan siaran radio dan TV dapat diterima di mana saja sepanjang dapat ditangkap oleh antena stasiun bumi setempat.
            Penyiaran televisi dan suara melalui satelit kini telah biasa. Banyak negara yang mengoperasikan jaringan video dan audio menggunakan Fixed Satellite Service pada 6/4 GHz (C-Band) dan 11-14 GHz (Ku Band). Namun penyiaran satelit yang dalam istilah ITU disebut sebagai “penerimaan individual” baru saja mendapat perhatian secara global sejak 1977 Broadcasting Satellite Planing Conference (juga disebut WAR - C77) yang diselenggarakan ITU di Genewa. Pada konferensi itu frekuensi (saluran) dan posisi orbital telah dialokasikan untuk negara-negara Region I (Eropa, Rusia, dan Afrika) dan Region 3 (Asia, termasuk Jepang).

Satelit Siaran Langsung (Direct Broadcasting Satellite)
            Menurut Moddox (1983), begitu telekomunikasi menjadi bidang yang diperdebatkan, maka hanya sedikit subjek yang lebih pelik daripada masalah satelit komunikasi. Di antaranya tidak lain perkara satelit siaran langsung. Hal ini, sejak pertama kali dipikirkan pada tahun 1960-an, telah bernada infalsi kultural dari luar angkasa.

Pemanfaatan Satelit Untuk Lapangan Pendidikan
Menurut Polcyn (1973), satelit komunikasi telah menimbulkan kemungkinan-kemungkinan luar biasa bagi penyebaran dan pengayaan dalam pembelajaran manusia (human learning) se-dunia. Di masa usia anak-anak yang kini baru saja masuk sekolah dasar, jutaan pemirsa TV di beberapa benua telah menyaksikan langsung kejadian-kejadian historis yang hebat di tempat-tempat terpencil, dan bahkan di bulan. Kemajuan teknis menjanjikan bahwa satelit akan menjadi sarana belajar sehari-hari bahkan bagi bangsa-bangsa yang masih tergolong miskin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar