Minggu, 20 Maret 2011

Sejarah Internet

                Berawal dari impian J.C.R Licklinder (1915-1990), psikologi di Massachusetts Institute of Technology, tetang sebuah Galatic Network di awal tahun 1960-an. Kemudian, ketika Licklinder bekerja di Advanced Research Project Agency (ARPA) di Pentagon, Lawrence G. Robert mencoba mewujudkan impiannya.
           
Kemudian pada tahun 1964 Licklinder bertemu dengan Robert, dan mulai Desember 1966, Robert mulai menguraikan rencana jaringannya dalam konferensi-konferensi para peneliti. Akhirnya, internet dikembangkan dalam suatu penelitian Militer Amerika Serikat yang disebut Advanced Research Project Agency Network (ARPANet). ARPANet menghubungkan pusat penelitian departemen pertahanan dengan pusat-pusat penelitian di Unversitas-Universitas di Amerika Serikat. Tujuannya adalah untuk menghadapi kemungkinan terjadinya serangan nuklir. Jaringan internet tidak mudah dilumpuhkan hanya dengan merusak satu titik pusat layanan. Apabila satu titik diserang, maka sistem jaringan tetap dapat berfungsi. Internet memiliki protokol dan sistem pencarian rute-rute alternatif untuk mengalirkan data dan informasi. Beberapa elemen utama ARPANet disumbang oleh para periset seperti Leornard Kleinrock dan Paul Baran di Amerika Serikat serta Donal W. Davies di Inggris. Masing-masing membuat pendekatan untuk packet witching yang menjadi solusi untuk berbagai hambatan bandwidth. Caranya adalah dengan membagi pesan yang akan ditransmisikan menjadi paket-paket data kecil dan mengirimkannya melalui kabel-kabel yang sama. sementara itu, Robert meminta bantuan Vinton G. Cerf dan Robert E. Kahn untuk mengembangkan sebuah protokol kontrol jaringan yang berfungi menata kekacauan rencana packet switching.

            Di akhir 1970-an, mereka berhasil menyempurnakan menjadi protokol jaringan yang disebut transmission control protocol atau internet protokol (TCP/IP). Pada tahun 1970 Robert memilih Bolt, Beranek and Newman (BBN) membuat perangkat keras sakelar dan server untuk ARPANet. Inovasi selanjutnya dilakukan oleh Ray Tomlison dari BBN. Ia membuat sebuah program e-mail pada tahun 1971 yang kemudian menarik para ilmuan lainnya ikut berkiprah di dalam internet.

            Tahun 1992, ketika komputer yang saling tersambung sudah membentuk jaringan terlampaui sejuta komputer maka muncul istilah surfing the internet. Defence Advanced Research Project Agency, (ARPHA-Departemen Pertahanan USA) terus mengembangkan jaringan internet dan pada tahun 1973 membangun jaringan ARPANet. Tujuannya adalah menghubungkan beberapa jenis jaringan paket data, seperti BITNet, CSNet, dan NSFNet yang telah dikembangan oleh Pemerintah, perguruan tinggi, atau pihak swasta sebelumnya.

            Tahun 1994, situs internet telah tumbuh menjadi 3.000 alamat halaman dan untuk pertama kalinya virtual-shopping atau e-mail muncul d internet. Dunia langsung berubah, di tahun yang sama, Yahoo! Didirikan, yang juga sekaligus kelahiran Netscape Navigator 1.0.

            Jerry Yang adalah salah satu pendiri dan pemimpin Yahoo!, salah satu situs terbesar di internet. Jerry Yang lahir pada tahun 1968 di Taipe, Taiwan dengan nama Yang Chih Yuan. Saat usianya 10 tahun, Yang Chih Yuan dan keluarganya pendah ke Amerik, dan Yang Chih Yuan berganti nama menjadi Jerry Yang. Sejak itu, Jerry dibesarkan di San Jose, California. Saat pertama masuk sekolah di San Jose, Jerry hanya memiliki satu kosakata bahasa Inggris, yakni “sepatu”. Seorang guru mengatahan bahwa dia adalah murid yang malas, tingkat konsentrasinya rendah, tetapi dia dapat sukses di luar bidang akademisnya.

            Di Indonesia, jaringan internet mulai dikembangkan oleh Dr. Josheph F.P Luhukay apada tahun 1983 di Universitas Indonesia berupa UINet. Ketika itu, ia baru menamatkan program doktor Filosofi Ilmu omputer di Amerika Serikat. Jaringan di bangun selama mpat tahun. Pada tahun yang sama, Luhukay pun mulai mengembangkan University Network di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Uninet merupakan jaringan komputer dengan jangkauan lebih luas yang meliputi Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Surabaya, Universitas Hassanudin dan Dikjen Dikti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar